Monday, December 7, 2015

TERMANGU

Prolog :
Sama - sama bayi yang baru dilahirkan. Namun kenapa nasib membedakan. Dosa apa yang pernah ia lakukan? Benarkah ini sebuah cobaan? Apakah ini salah satu permainan Tuhan? Ataukah dia memang penuh kecurangan? Aku masih mencoba mencari jawaban........


Tersesat

Jauh di selubung malam

Menerobos hitam kelam

Semakin aku terjerumus pekat

Cahaya.....

Dimana ada cahaya

Mengapa aku tak bisa melihat apa - apa  

Seakan mata tak berguna    

Hanya mendengar ratap duka                 

Terpana tanpa daya       

Meraba desau air mata saja tak bisa                                  

Menggenggam keterbatasan seorang hamba

Nelangsa


Kubasuh diriku dengan nista              

Tak peduli berakhir di surga

Atau berujung neraka                                                        

Aku percaya itu ilusi belaka                    

Tak terjangkau logika            

Kehidupan adalah fana                                                                    

Nikmati saja singasana dunia


Epilog :

Tuhan senantiasa memberi anugerah. Hikmah pada tiap jengkal tanah, setitik nanah, setetes darah. Hidup memang tak mudah. Manusia senantiasa dirudung masalah. Terus melangkah, jangan pernah menyerah. Beristirahatlah di rumah Tuhan bila lelah. Niscaya engkau tak akan kehilangan arah. Temukan bahwa hidup ini memang indah.
Namun bilamana engkau terpikat gairah dunia bawah. Sang maha pemurah berubah, murka oleh amarah. Jauhlah engkau dari hidayah. Ingatlah, hidup di dunia hanya singgah. Hidup sesudah mati menanti pertanggung-jawaban ibadah. Sedang maut tak usah menunggu senja merona merah.

0 comments:

Post a Comment

Bagus Rochadi. Powered by Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "