Tuesday, April 12, 2016

Dear Mantan



Kopiku malam ini terasa pahit, dan kesendirian yang akhir akhir ini kunikmati menjadi hambar. Maaf apabila kenangan manis bersamamu mencoba kureguk kembali, dan kuaduk bersama secangkir kopi yang akan menemaniku sampai pagi. Mungkin dengan cara ini pula aku mampu berdamai dengan waktu.
Lirih, aku sebut namamu dalam hela nafas panjang. Kuhadirkan hari hari kemarin manakala hanya engkau yang kurasakan mengisi kekosongan. Namun mengapa kenangan manis tersebut kini berubah hampa manakala kucoba menggurat serpihan nostalgia? Apakah kehidupan ini memang hanya fatamorgana belaka?
Entahlah, yang kutahu rindu ini mengalun syahdu. Iramanya menghentak jauh sampai kalbu. Ah, biarlah rindu ini cukup aku yang tahu. Dan menjadi pelepas lara , manakala langkahku lebam membiru..
Bisikku tetap sama, semoga engkau selalu bahagia disana. Mungkin inilah cara Sang Pencipta mendewasakan kita. Dan mungkin juga cinta mengajari kita, bahwa hakikat sesungguhnya adalah melepaskan, bukan menggenggamnya erat.

0 comments:

Post a Comment

Bagus Rochadi. Powered by Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "