Tuesday, April 12, 2016

KEPADA BINTANG

Kini hanya ada kamu dan aku di tempat ini, senja. Tanpa bintang. Bintang telah memutuskan untuk memilih, dan kita berdua tidak ada di dalam pilihannya. Bintang telah kembali ke pelukan bulan, senja. Ia bilang aku tidak butuh dia lagi karena aku telah memiliki kamu.

Kamu tahu, senja? Dulu, sewaktu ia masih bersamaku dan kamu belum hadir dalam hidupku, bintang pernah bilang bahwa bulan lebih membutuhkan dirinya. Bintang bilang aku tak akan merasa kehilangan dirinya karena matahari selalu memelukku. Aku langsung bertanya-tanya buat apa dulu aku menerima dirinya jika pelukan matahari cukup untukku?

Senja… jangan sedih ya. Aku akan selalu menjaga dirimu meskipun bintang tak lagi ada di sisi kita. Meskipun kita harus tertatih melewati malam tanpa dirinya, aku yakin suatu hari nanti kamu akan memahami kebahagiaan bintang di pelukan sang bulan. Bantu aku untuk merelakannya ya.
Senja… mulai besok kita akan melakukan napak tilas perjalanan hidupku bersama bintang. Aku mohon kamu jangan merasa cemburu atau sedih. Aku hanya ingin membasuh luka ini dengan mengenang semua kebahagiaanku. Setiap detik kebersamaan yang membuatku melupakan segalanya kecuali satu hal yaitu dirinya. Mempelajari hal baru bernama cinta dan kasih sayang. Tenang saja, senja. Kita akan dapat melaluinya dengan baik.

Oh ya, senja, kemarin aku menonton sebuah iklan pemanis di televisi. Dan entah mengapa setiap melihat iklan itu perasaan sedih selalu saja menghinggapi diriku. Aku cengeng ya, senja. Tapi aku nggak bisa begitu saja melupakan dirinya. Terlalu berat rasanya mengetahui bahwa bintang telah melepaskanku. Padahal sekarang sudah ada kamu ya, senja. Aku akui aku memang egois. Entah mengapa aku begitu marah membaca kata-kata yang ia tuliskan untuk bulan padahal ia bukan milikku lagi bukan?

Bintang sudah bahagia bersama pilihannya, senja. Aku tidak akan berharap ia akan kembali lagi, senja. Mungkin sudah saatnya melepaskan dirinya, dan menerima kehadiranmu di dalam hidupku.

Terima kasih, senja, atas pengertianmu yang sedemikian besar menerima diriku yang belum dapat melepaskannya. Sekali lagi, aku meminta ijin kepadamu untuk mengirimkan sebuah lirik untuk dirinya. Aku tidak tahu bahkan setengah yakin bahwa ia masih menunggu kabarku, senja, tapi yang pasti aku yakin bahwa hanya perlu sedetik untuk mengetahui bahwa aku telah jatuh cinta kepadanya, namun perlu waktu seumur hidupku untuk melupakan dirinya namun aku harus melepaskannya sesuai keinginannya…

Will you remember me the way I remember you
Will you be the same

The last time I saw you, you are the sweetest
Every moment with you is the sweetest one…

will you remember me the way 
i remember you, will you be the same 
the last time i saw you, you are the sweetest
every moment with you is the sweetest one

0 comments:

Post a Comment

Bagus Rochadi. Powered by Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "