Tuesday, June 20, 2017

AHOK DAN KORUPSI

Saya bukan warga DKI, dan nggak ada kepentingan apapun terhadap Jakarta. Namun saya cukup sedih bahwa pelaku korupsi di negeri ini masih di puji, sedangkan orang yang nyata nyata membangun negeri seperti Dahlan Iskan atau Ahok harus mendekam di balik jeruji oleh sebuah fitnah keji.

Teruntuk khusus bagi Ahok, banyak sekali kepentingan yang menjerat Beliau. Kasus yang paling segar sebelum Beliau berada di balik jeruji adalah mengenai dana e-KTP yang juga menjerat 50 orang anggota DPR RI komisi II pada periode 2009-2014,dengan rinciannya, 13 orang dari Fraksi Demokrat, 10 orang dari Fraksi Golkar, 8 orang dari Fraksi PDI-P, 4 orang dari Fraksi PAN, 3 orang dari Fraksi PPP. Kemudian, 3 orang dari Fraksi PKB, 2 orang dari Fraksi Gerindra dan 2 orang dari Fraksi PAN.
 

Pada kesaksian Nazzarudin, ia bersaksi bahwa diantara nama besar, ada satu orang yang menolak keras rencana proyek KTP elektronik ini. Lalu ketika Proyek ini gol, tak satu senpun uang proyek diterima oleh orang itu. Dan orang tersebut adalah Basuki Tjahaja Purnama.Jadi dari kasus e-ktp, Ahok adalah satu satunya yang menolak dan tidak menerima uang suap e-ktp.

Bahkan fakta unik muncul dalam persidangan, Jaksa penuntut umum hanya mengajukan tuntutan satu tahun penjara dan dua tahun masa percobaan. Akan tetapi majelis hakim menjatuhkan vonis 2 tahun penjara dan memerintahkan penahanan. Hal yang jarang jarang terjadi dalam pengadilan di Indonesia. Namun fakta fakta yang telah terjadi membuka mata kita semua bahwa bangsa ini sudah lama merdeka namun belum sepenuhnya memiliki keadilan.

Di Indonesia ternyata lebih berbahaya salah ngomong daripada korupsi. Para pelaku korupsi usai bebas dari tahanan juga masih mampu tertawa ceria dengan hartanya yang masih bisa dinikmati sampai beberapa generasi.

Saya jadi teringat akan sebuah buku yang  pernah saya baca, bahwasannya Proklamator kita berkata "Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Tapi perjuangan kalian akan lebih berat, karena melawan saudara sendiri,”

Saya pribadi sebagai umat Muslim, dari awal tidak setuju apabila Ahok harus dihukum dengan mendekam dibalik jeruji. Agama saya tidak mengajarkan kebencian, bahkan Islam yang saya ketahui mengajarkan tentang bagaimana kita memaafkan orang orang yang zalim. Saya juga tidak menutup mata, banyak hal positif yang telah dilakukan Ahok teruntuk Jakarta, dan juga teruntuk Indonesia. Aku juga semakin menyadari bahwa Ahok dibenci bukan karena ucapannya, akan tetapi karena Beliau non muslim dan keturunan etnis China.


Batu, 10 mei 2017


Bagus Rochadi

0 comments:

Post a Comment

Bagus Rochadi. Powered by Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "