Organisasi-organisasi korban penghilangan paksa di negara-negara Amerika Latin seperti Argentina, Chile dan Colombia memilih 30 agustus untuk didedikasikan kepada mereka yang dihilangkan secara paksa oleh rezim berkuasa, salah satunya menggunakan kekuatan militer atau aparat penegak hukum. Dari situlah selanjutnya oleh masyarakat internasional yang bekerja di bidang hak asasi manusia, tangal 30 Agustus dijadikan sebagai Hari Orang Hilang Sedunia.
Komitmen Indonesia terhadap penegakkan HAM masih dalam taraf memprihatinkan. Tidak sedikit kasus kejahatan HAM di Indonesia yang belum terungkap hingga saat ini. Bahkan aktor intelektualnya memiliki kedudukan penting di seputaran istana. Tidak hanya itu, reformasi di tubuh TNI/POLRI diharapkan tidak sebatas retorika belaka.
Kasus pelanggaran HAM di Indonesia tentunya tidak dapat dipisahkan dari figur Munir Said Thalib. Semasa hidupnya, Beliau gigih untuk membuka kasus penghilangan paksa ke hadapan publik dan mendesak negara untuk mempertanggungjawabkannya. Peran yang dimainkan oleh Munir tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia.
Penting bagi kita semua untuk tetap menjaga kewarasan dengan merawat ingatan melawan lupa. Kejahatan HAM bisa menimpa siapa saja, termasuk kita!
Batu, 28 agustus 2020
Bagus Rochadi
0 comments:
Post a Comment