Sunday, December 12, 2021

SURAT UNTUK NOVIA WIDYASARI

Aku tak mengenalmu, akan tetapi kisahmu telah menggaung di telinga penduduk negeri ini. Hari ini, karena kehendak Tuhanlah aku bisa berziarah pada pusaramu. Semua bunga akan layu dan mengering, akan tetapi tidak dengan perjuanganmu. Izinkan aku menempatkan sekuntum bunga, dan mengalunkan doa doa. Mungkin benar yang dikatakan Gie, hal terbaik adalah kita tak pernah dilahirkan sama sekali.

Tak apa apabila banyak yang mengecam akhir pilihan hidupmu. Tapi bagaimana mereka semua akan memahami  beban yang engkau pikul dalam pincang duniamu, sedangkan penghujat sama sekali tak merasakan sedikitpun atas apa yang engkau alami. Aku pun meyakini, ada jutaan doa terlantun untuk kedamaianmu. Kepergianmu sekali lagi menyadarkan betapa buasnya zaman dan betapa minimnya kepedulian manusia. Ada ribuan yang berteriak, akan tetapi hanya segelintir yang ikhlas bertindak.

Kepercayaan yang susah payah engkau bangun kembali pada manusia, diporak porandakan begitu saja. Binatang saja tak akan pernah sekeji itu. Iblis di usir dari surga hanya karena tidak mau bersujud kepada Adam, sedangkan lelaki itu begitu tega mengkoyak-koyak kehormatanmu. Bahkan  si biadab itu memaksa menggugurkan janinmu. Akan tetapi engkau memilih mempertahankan calon bayi yang juga berhak atas kehidupan di dunia ini.

Kamu luar biasa Nov, tak banyak wanita yang memiliki prinsip hidup sepertimu. Aku meyakini setiap wanita tidak akan memilih aborsi apabila si lelaki bertanggung jawab. 

Hari ini kami berdiam bukan karena berhenti bersuara, hari ini biarlah hari untukmu. Kami bersuara hanya untuk melantunkan ayat ayat suci bagi kedamaianmu. Semoga duniamu disana akan jauh lebih baik daripada dunia dimana kini kami berada.

Nov, aku memahami pilihanmu. Aku menghormati perjuanganmu. Dan aku meyakini Tuhan adalah maha Pengampun lagi Maha Penyayang untuk setiap makhluk di semesta ini. Maafkan kami yang tak pernah mendengar isak parau tangismu. 

selamat jalan Nov..
Pilihanmu pula yang kembali menggugah kami untuk tidak pernah berhenti menyuarakan ketidak-adilan. Seharusnya kita bukan mengajarkan bagaimana perempuan dapat membela kehormatannya belaka, melainkan bagaimana kita para lelaki dapat menghormati para wanita. 

Disini saya berharap agar RUU PKS dapat segera di sah kan. Korban kekerasan seksual memerlukan kepastian hukum atas tindak pidana yang dilakukan oleh para pelaku. Mereka membutuhkan bantuan agar segera mendapatkan keadilan. Saya pun berharap pelaku yang berseragam coklat ini mendapatkan hukuman maksimal. Seseorang yang mengenakan seragam kepolisian seharusnya dapat menjadi teladan dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat , bukan malah sebaliknya. 

Mojokerto, 09 desember 2021

0 comments:

Post a Comment

Bagus Rochadi. Powered by Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "