Pada sepi perjalanan, kubawa serta semua penyesalan. Aku yang tak berhenti mengukir sajak sajak kerinduan. Seperti surat surat yang tak pernah terbalaskan. Sepenggal kisah yang tak terlupakan, atau mungkin cinta yang terlambat tersampaikan.
Seandainya saja bisa, aku mengulang waktu sebelum semuanya menjadi berbeda. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum bahagia, untuk waktu yang lebih lama. Sendiri aku hanya ingin menangis tanpa suara, dan menyimpan rapat rapat air mata. Aku berharap inilah yang terbaik untuk kita, meski takdir berbeda. Cukuplah cinta ini menjadi milik ku seorang saja, aku berkelana menuntun doa, dimanapun engkau berada semoga senantiasa berbahagia.
Gili Ketapang, 24 Desember 2018
0 comments:
Post a Comment