Friday, December 7, 2018

MUSDA KONI

Menurut pendapat saya, salah satu penyebab utama sebuah himpunan atau organisasi berantakan adalah menempatkan orang orang yang tidak pada tempatnya. Perkecualiannya adalah ketika organisasi itu dipimpin oleh orang orang yang tidak mencari keuntungan pribadi dalam sebuah organisasi. Akan tetapi, orang orang yang memiliki integritas tinggi di zaman sekarang susah ditemukan. Terlebih lagi di Indonesia yang telah kehilangan budaya malu.

Entah di partai atau di organisasi apapun yang berkaitan dengan plat merah, pasti menjadikan jabatan sebagai salah satu jalan untuk mendapatkan kekayaan dengan mengabaikan kehormatan.
Misalnya saja merujuk dalam salah satu olah raga favorit saya, yakni basket. Beruntung saat itu saya mengenal Ma'mun Alkatiri sebagai pendiri Al Ahly dan saat ini Beliau menjabat sebagai ketua PERBASI Kota Batu. Pengorbanan Ma'mun sepanjang pengetahuan saya terhadap basket cukup luar biasa, bahkan Ma'mun saat itu sampai merelakan biaya kuliahnya beberapa kali tersedot habis untuk membiayai klub basket milknya. Bahkan hingga saat ini saya mengetahui sendiri Ma'mun seringkali dimarahi Abinya karena kecintaan terhadap basket yang sangat berlebihan. Saat itu biaya sewa menggunakan GOR Ganesha cukup mahal bagi kami yang rata rata kami sebagai pemain basket saat itu hanyalah didominasi oleh pelajar dan mahasiswa. Sedangkan bisa dikatakan saat itu tidak ada sama sekali bantuan dari Pemerintah untuk cabang olah raga basket yang pernah kami terima.
Bahkan, pucuk utama induk olah raga yang sangat familiar di Indonesia pun tak lepas dari masalah yang sama. Banyak orang orang yang bercokol di dalamnya tidak memiliki basic dari sepak bola. Bahkan parahnya menjadikan organisasi sebagai ajang untuk memperkaya diri sendiri. Ini tidak lepas dari tayangan mata najwa yang kemarin sempat menjadi trending topic di youtube dengan judul "PSSI BISA APA"

Bahkan sang legenda olah raga Rochy Putiray pun sempat mengatakan, sudah bertahun tahun tidak menonton pertandingan sepak bola Indonesia. Saya tertegun, separah ini kah mental bangsa kita?
Bersyukurlah bagi mereka yang meyakini tentang kehidupan setelah kematian dan hari pembalasan. Bahkan memeluk agama adalah syarat mutlak bagi warga negara Indonesia. Akan tetapi sayangnya, agama tersebut banyak sekali di hormati sebatas simbol simbol belaka. Bukan sebagai #ageman dalam menjalani kehidupan. 

Selamat menjalankan MUSDA KONI kota Batu. Semoga Komite Olahraga Nasional Indonesia Cabang Kot Batu benar benar dinahkodai oleh orang orang yang memiliki integritas. Tidak mengejar ambisi pribadi dalam mengemban jabatan.


Batu, 07 Desember 2018
Bagus Rochadi
Humas PERBASI Kota Batu

0 comments:

Post a Comment

Bagus Rochadi. Powered by Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "